Makna Senthong
Senthong dalam bahasa Jawa berarti kamar. Kosakata ini umumnya
dipakai oleh masyarakat Jawa untuk menyatakan tempat paling privat pada
sebuah rumah. Di dalam senthong masyarakat Jawa mengawali dan
mengakhiri jalinan cerita hidupnya. Hidup yang panjang dalam rangkaian
waktu, pun hidup nan pendek hari lepas hari.
Mereka tidur, mereka merekam mimpinya, membangun hubungan lahiriah dengan pasangannya, juga batiniah dengan keluarganya, atau bahkan hubungan spiritual dengan Khaliknya dalam senthong. Senthong dapat bermakna lugas sebagai tempat beristirahat. Pada saat tertentu, senthong mendapatkan semat nama yang lebih anggun dan khusus. Tempat khusus untuk menghadap pada Sang Empunya. Maka, nama senthong berubah nama menjadi sanggar. Senthong atau sanggar pamujan.
Sebuah tempat untuk berkontemplasi. Sebuah tempat untuk melihat kembali ke dalam diri. Adalah juga tempat untuk membuka cakrawala batiniah dalam filosofi dan pemaknaan terhadap esensi dan makrifat.
Disinilah ilmu raga bertemu dengan ilmu jiwa. Disini pula mata kadang terpejam kadang tercelik. Bukan hanya mata wadag tetapi juga mata batiniah.
Saat dimana kita ingin bercengkerama dengan khasanah dan makna hakiki dari sebuah hidup... di saat itulah seringkali kita butuh SENTHONG....
Mereka tidur, mereka merekam mimpinya, membangun hubungan lahiriah dengan pasangannya, juga batiniah dengan keluarganya, atau bahkan hubungan spiritual dengan Khaliknya dalam senthong. Senthong dapat bermakna lugas sebagai tempat beristirahat. Pada saat tertentu, senthong mendapatkan semat nama yang lebih anggun dan khusus. Tempat khusus untuk menghadap pada Sang Empunya. Maka, nama senthong berubah nama menjadi sanggar. Senthong atau sanggar pamujan.
Sebuah tempat untuk berkontemplasi. Sebuah tempat untuk melihat kembali ke dalam diri. Adalah juga tempat untuk membuka cakrawala batiniah dalam filosofi dan pemaknaan terhadap esensi dan makrifat.
Disinilah ilmu raga bertemu dengan ilmu jiwa. Disini pula mata kadang terpejam kadang tercelik. Bukan hanya mata wadag tetapi juga mata batiniah.
Saat dimana kita ingin bercengkerama dengan khasanah dan makna hakiki dari sebuah hidup... di saat itulah seringkali kita butuh SENTHONG....
Labels:
senthong
No comments:
Post a Comment